Wednesday, November 3, 2010 | By: Gesty Zenerra

Kenalan dengan Tampon Vagina


Pernah dengar istilah tampon nggak? Lazimnya ada tampon hidung,namun  ada pula lho tampon vagina. Pengen tahu? Mari kita kupas lebih banyak mengenai tampon vagina.

WHAT IS TAMPON VAGINA?

          Tampon vagina adalah sejenis pembalut yang berbentuk silinder kecil seperti rokok. Bahan yang dipakai juga sama dengan pembalut, hanya dimampatkan saja bentuknya. Namun, tampon ini cara memakainya dengan dimasukkan ke lubang vagina. Kok terlihat ngeri ya? Dr. Supandji Raharja, SpOG yang kami temui di ruang prakteknya di Rumah Sakit Dr Oen Kandang Sapi, mengatakan penggunaan tampon untuk menstruasi belum lazim di Indonesia.  

ASAL MULANYA…

Tampon berasal dari bahasa Perancis yang berarti penyumbat atau stopper. Tampon mulai beredar sejak abad ke-19, waktu itu kapas tampon yang mengandung antiseptik atau salicylate, dipakai untuk menghentikan pendarahan akibat luka tembak. Jadi tinggal dimasukkan aja ke bekas lubang pelurunya. Bahkan sampai sekarang, dengan penggunaan tampon sebagai pengganti pembalut waktu menstruasi, beberapa tentara perang di Irak masih memakai sebagai alat untuk menghentikan perdarahan akibat luka tembak.
Tampon vagina yang dilengkapi dengan aplikator dan tali, diciptakan tahun 1929 dan mulai dipatenkan tahun 1931 oleh dr. Earle Haas, seorang dokter Amerika yang berasal dari Denver, Colorado. Tampon vagina yang didesain Dr. Haas, pertama kali dijual di Amerika dengan brand Tampax. Dan dr. Kermit E. Krantz, seorang ahli ginekolog dan kebidanan dunia,membuat tampon vagina dengan inovasi yang lebih baik.

CARA PEMASANGAN
how to insert tampons


Gimana sih cara pemasangannya? Tampon dimasukkan aja ke lubang vagina. Tampon vagina yang memiliki aplikator lebih mudah dalam memasang dan mengeluarkannya. Namun harus hati- hati dalam pemasangan, kita harus dalam kondisi yang benar- benar rileks. Bila melepasnya, silakan menarik tali yang ada di ujung tampon. Oiya, jangan lupa mengganti tampon setiap 3-4 jam sekali.



ADVANTAGES

Keuntungan dari penggunaan tampon vagina  jelas dia lebih praktis daripada pembalut biasa. Tampon vagina juga lebih hygiene daripada pembalut biasa yang notabene lebih terbuka. Dan juga lebih mencegah kebocoran. Lalu bagaimana dengan mitos tampon vagina bisa lenyap masuk dalam tubuh? Itu cuma sekedar mitos kok. Tampon vagina tidak mungkin bisa masuk ke uterus. Kita tahu bahwa sebelum masuk uterus kan ada cervix uteri, jadi tidak mungkin masuk sampai ke uterus.

DISADVANTAGES

Resiko penggunaan tampon vagina, dikhawatirkan terutama bagi perempuan yang belum menikah seperti kita, adalah bisa menybabkan rupturnya hymen (selaput dara). Apalagi jika tampon terlalu besar.  Tampon di vagina bisa menekan saluran kencing, tampon juga berperan sebagai “penghenti”.  Penggunaan tampon pada vagina yang kering bisa menyebabkan iritasi serta sobekan pada kulit. Iritasi dan luka sobekan ini bisa menjadi pintu terjadinya infeksi.
Lalu, jika kita sampai lupa untuk mengganti tampon, kita beresiko terkena Toxic Shock Syndrome (TSS), yaitu infeksi bakteri strain Staphylococcus aureus dan Steptococcus pyogenes yang tumbuh dari tampon tersebut dan masuk dalam tubuh melalui vagina. Pada akhirnya akan masuk melalui pembuluh darah. Gejala klinis dari penyakit ini antara lain pusing, mual, muntah, gatal, lemas, bahkan efek yang paling besar dapat menyebabkan kematian. Aduhh..mengerikan ya..

SO, WHAT WE SHOULD DO...

Menurut dr. Supandji Raharja, SpOG, dokter yang juga mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta ini, penggunaan tampon vagina tidak direkomendasikan untuk dipakai sehari-hari. Beliau mengatakan, tampon vagina hanya dipakai di rumah sakit ketika ada kasus kasus tertentu, misalnya perdarahan hebat di saluran reproduksi wanita.
Seperti halnya lensa kontak yang tidak sepenuhnya bisa mengganti kacamata, begitulah kira- kira tampon vagina yang tidak pula sepenuhnya mengganti penggunaan pembalut.
So, untuk remaja-remaja seperti kita, saat ini yang paling aman adalah memakai pembalut biasa.(dari berbagai sumber)
Tuesday, November 2, 2010 | By: Gesty Zenerra

SEBUAH TANYA (untuk Tuan Tanda Tanya)


source: http://blogs.manageengine.com

Tuan tanda tanya
Laki-laki yang penuh lengkung tanya
Menyapa dalam penolakan, pergi dalam kubangan diam
Jejaknya tersapu dalam keheningan

Tuan tanda tanya
Sosok yang tergambar dengan raut tanya
Imajiku penuh dengan goresan yang tak pernah tuntas
Musnah hilang tanpa jelas

Tuan tanda tanya
Berjuta asa kutuang, berkeping air mata menerjang
Pohon doa pantang tumbang
Demi secercah cahaya meski suram

Kini, biarkan aku bertanya
Yang harus kau jawab dengan sepakat
Supaya dunia turut bersama
“Bolehkah aku turut kau dalam tanda tanya?”


Surakarta, 02 Nov '10
Monday, November 1, 2010 | By: Gesty Zenerra

DIBALIK KATA SEDERHANA

Welcome to November!!
I hope, everythings better. Yeah..
It’s humanity, right?

taken from: www.squidoo.com

“Memberi adalah menerima lebih banyak.”
“Tolonglah orang lain, maka Tuhan akan menolongmu.”

Banyak hal terjadi baru-baru ini. Dari kritikan untuk pemerintahan Indonesia, bencana bertubi-tubi; tsunami Mentawai, gunung meletus di Merapi, dan yang paling baru adalah ujian mid semester-kuJ. Semoga gejolak yang terjadi di negeri ini segera berakhir. Saya akan berusaha melakukan yang terbaik untukmu, Indonesia.

Today, i wanna share about sociality life. Apakah kita benar- benar makhluk sosial? Nyatanya, porsi untuk kepentingan diri semakin besar. Lihat saja, sebagian anggota DPR sibuk memikirkan partainya, sampai-sampai lupa bahwa dia adalah wakil rakyat. Bahkan, untuk suatu hal yang sederhana pun, kita terlalu memikirkan diri. Misalkan saja, kamu hanya memiliki uang seribu, dan adikmu minta dibelikan es krim seharga seribu rupiah. Apakah kamu akan berkata “Biar minta sama ibu, ah.” Atau, “Tak belikan es krim yang harganya seratus rupiah.” Dan ada pula yang,”Oke.” Dan manakah kamu? Setidaknya, belikan dia es krim. Syukur-syukur dibelikan yang seribu rupiah. Karena rejeki kita tidak akan berkurang dengan memberi. Percaya. Tuhan itu Maha Kaya, maka jangan takut miskin selama Dia ada.

Namun, untuk beberapa hal, sedikit menolong akan meringankan beban orang lain. Taruhlah uang seribu rupiah (contohnya kurang kreatif nih..) yang kamu pikir tidak berarti. Dengan uang seribu kamu membeli sepuluh biji permen, dan kamu bagikan pada sepuluh orang temanmu. Dengan seribu rupiah, kamu dapat membuat 10 orang tersenyum, bahagia dan menganggapmu baik (dan memang kamu baik). Sederhana bukan?

Dan hal sederhana lain, namun sebuah penolakan sederhana, membekas sepanjang hidup. Dengan perumpamaan sepuluh butir permen, kita bayangkan disana ada dua belas orang, termasuk kamu. Dan orang kesebelas, tak mendapatkan permen. Sederhana, namun jika jadi orang kesebelas tersebut, pasti ada sakit hati, yang mungkin saja dibawa mati. Itulah, kira- kira yang terjadi pada saya. Pantaskah saya merasa sedikit sakit hati?